PK Mungkin Berani Usut Pihak Asing Penyuap Gayus

Eva Kusuma Sundari - Foto:Istimewa

Oleh: Bayu Hermawan

INILAH.COM, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari mengatakan meski melihat ada indikasi pengalihan dari kasus Bank Century ke Kasus mafia Pajak Gayus H Tambunan, namun dia sepakat Komisi Pemberantasan Korupsi mengambil alih kasus ini.

"Apapun ini ada politik pengalihan, yang ini agar century tidak dianggap, tapi yang paling penting kalau ini diambil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ini tidak bisa dihentikan penyidikan, jadi ngubernya gampang," Ucap Eva Kusuma Sundari saat dihubungi INILAH.COM, Selasa (18/1/2011).

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP ini juga mengatakan jika sejak awal seharusnya kasus Gayus ditangani oleh KPK. "kalau masuk polisi dan kejaksaan yang selesai. Ini problem kejaksaan dan polisi, masalah kepercayaan dan legitimasi, dan mereka sudah tidak dalam posisi legitimated. Sejak awal ini harus diambil KPK karena ada indikasi keterlibatan orang dalam disana," jelasnya.

Saat ditanya apakah jika ditangani KPK, maka akan membuat KPK mampu menyelidiki dugaan suap yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asing, Eva Kusuma Sundari mengatakan hal itu masih ada peluang.
"Kalau di Polisi aku ragu, kalau di KPK mungkin masih berani, polisi masih bias dan masih punya kecenderungan bisa di suap. kalau KPK mungkin masih bisa, ada peluang. Selain itu polisi rawan intervensi kekuasaan tinggi, meski kalau di KPK sendiri ada aktivis atau pengacara anti korupsi yang tidak pernah sentuh korupsi yang libatkan perusahaan asing akan bergeliya juga, agar perusahaan-perusahaan ini tidak diperiksa," katanya.